Hargapokok penjualan sering dicantumkan pada laporan laba rugi perusahaan, dan dikurangkan saat menghitung pendapatan kotor perusahaan. Jika sebuah perusahaan memiliki HPP yang sangat tinggi, calon investor mungkin melihat laporan laba rugi dan melihatnya sebagai alasan besar mengapa laba perusahaan tidak setinggi yang seharusnya, dan
Padaperusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan memiliki karateristik sebagai berikut: 1. Tujuan produksi perusahaan untuk melayani pesanan pembeli yang bentuknya tergantung pada spesifikasi pemesan, sehingga sifat produksinya terputus-putus dan setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya secara jelas. 2. Biaya produksi dikumpulkan
HPPatau Harga Pokok Penjualan adalah jumlah pengeluaran dan beban secara langsung atau tidak langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang dijual ke konsumen. Sedangkan harga jual adalah harga yang dibebankan ke konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa yang dijual perusahaan.
Costof Goods Sold (COGS) atau yang dikenal sebagai Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah komponen biaya produksi yang perlu diperhitungkan dalam bisnis. Menghitung Harga Pokok Penjualan sangat diperlukan, khususnya dalam usaha industri manufaktur. Berikut ini akan kami bahas pengertian, tujuan, dan unsur pembentuk Harga Pokok Penjualan (HPP).
HargaPokok Penjualan ialah harga penjualan di mana harga tersebut belum dijumlahkan dengan laba. Kenali Harga Pokok Penjualan lebih lengkapnya di sini. maupun rekomendasi untuk menginvestasikan sekuritas, produk pasar modal, atau jasa keuangan lainya. Perusahaan dalam memberikan jasanya hanya terbatas pada fungsi administratif.
daripenelitian ini, berikut hasil Harga Pokok Penjualan dan Laba pada Perusahaan PT. Muara Dua Palembang dari tahun 2017-2019 dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 1.1 Perhitungan Harga Pokok Penjualan dan laba di PT. Muara Dua Palembang Tahun 2017-2019 (dalam ribuan rupiah) Tahun Total Harga Pokok Penjualan Total Laba
. Ilustrasi Harga Pokok Penjualan. Foto PexelsHPP alias Harga Pokok Penjualan merupakan semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa yang telah dijual dalam suatu periode. Yang termasuk dalam perhitungan HPP adalah biaya langsung yang mempengaruhi barang jadi atau jasa terjual, seperti biaya bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead. Secara umum, terdapat 3 harga pokok yaitu harga pokok persediaan, harga pokok produksi, dan harga pokok penjualan. Ketiga harga pokok ini sama-sama penting bagi perusahaan. Hanya saja, kebutuhan ketiganya berbeda-beda. Kalau di perusahaan, pihak yang lebih fokus kepada harga pokok persediaan adalah manajer bagian pembelian Purchase Manager. Untuk harga pokok produksi akan difokuskan oleh manajer produksi Production Manager. Sedangkan, pihak yang lebih fokus kepada harga pokok penjualan adalah manajemen puncak Top Level Management.Itulah mengapa HPP masuk dalam komponen laporan laba rugi, yang tentunya akan menjadi perhatian bagi perusahaan dalam mengendalikan operasionalnya. Manfaat menghitung Harga Pokok Penjualan HPP1. Acuan untuk Menentukan Harga JualHPP bertujuan untuk mengukur biaya yang sesungguhnya dalam memproduksi barang atau jasa yang terjual untuk periode tertentu. Nah, dengan adanya hal tersebut, maka perusahaan bisa dengan akurat menentukan harga jual yang Mengetahui Laba yang Diinginkan PerusahaanApabila harga jual yang telah ditentukan ternyata lebih besar dari HPP, berarti perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau laba. Sebaliknya, ketika harga jual yang ditawarkan oleh perusahaan lebih rendah daripada HPP, maka perusahaan akan mengalami Membantu Manajemen dalam Mengendalikan BiayaSelain kedua hal di atas, manfaat lainnya dari menghitung HPP, yaitu bisa memudahkan manajemen dalam menganalisa seberapa baik pengendalian biaya pembelian dan tenaga kerja upah/gaji. Ternyata, selain Top Level Management, para investor juga bisa lho ikut menghitung HPP suatu perusahaan untuk mengetahui margin kotor bisnis gross margin dan melakukan analisis terhadap persentase pendapatan yang masih tersedia untuk menutup biaya yang ditemukan dalam Harga Pokok Penjualan HPPIlustrasi Harga Pokok Penjualan. Foto PexelsPembelian bersih adalah semua hasil pembelian barang atau jasa yang dilakukan perusahaan, baik dilakukan secara tunai maupun kredit. Kemudian, ditambah dengan biaya angkut pembelian, serta dikurangi potongan pembelian dan retur bersih = Pembelian + Biaya angkut pembelian β Potongan pembelian β Retur pembelianSehingga, diperoleh nilai pembelian bersih dalam suatu awal adalah persediaan yang tersedia di awal periode, misalnya awal bulan atau awal tahun. Saldo awal ini bisa dicek di neraca saldo periode akhir adalah persediaan barang yang tersedia di akhir periode, misalnya akhir bulan atau akhir tahun buku berjalan. Saldo ini diperoleh dari perhitungan stock opname.
Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah salah satu istilah akuntasi yang penting diketahui oleh pebisnis. Dalam bahasa Inggris, Harga Pokok Penjualan disebut dengan istilah Cost of Good Sold COGS. Pengertian HPP atau COGS secara umum adalah total biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi dan penjualan. HPP adalah salah satu unsur penting dalam menghitung besar kecilnya laba dan kerugian. Secara spesifik, HPP digunakan dalam rumus menghitung laba kotor. Harga Pokok Penjualan dibutuhkan pebisnis untuk menentukan harga jual produk. Dengan begitu, pemilik bisnis bisa menghitung harga jual produk yang ideal agar tetap untung. Apa yang Dimaksud Harga Pokok Penjualan ? Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah total pengeluaran dan beban yang dikeluarkan secara langsung atau tidak langsung untuk memproduksi barang dan jasa. Salah satu komponen dalam HPP adalah Biaya Produksi. Selain itu, biaya impor, biaya jasa perakitan atau pengemasan, dan lain sebagainya juga masuk dalam perhitungan HPP. HPP adalah metrik bisnis yang digunakan untuk menghitung laba kotor dan margin kotor. Laba kotor dihitung dari mengurangi HPP dengan pendapatan. Lalu untuk menghitung margin kotor adalah dengan membagi laba kotor dengan pendapatan. Semakin tinggi HPP maka semakin rendah laba kotor yang didapat perusahaan. HPP juga biasa disebut dengan nama biaya penjualan atau COGS Cost of Good Sold. Cara menghitung HPP akan lebih mudah jika Anda sudah bisa membedakan komponen apa saja yang harus dihitung dan mana yang tidak. Komponen apa saja yang masuk perhitungan HPP ? Komponen Harga Pokok Penjualan HPP HPP atau Harga Pokok Penjualan terdiri dari Biaya bahan baku Biaya pengiriman barang dan jasa Biaya retur atau potongan pembelian Diskon penjualan Gaji karyawan pabrik Biaya untuk penyimpanan barang sebelum dijual Biaya overhead pabrik. Biaya yang Tidak Termasuk HPP Ada beberapa komponen yang tidak dihitung dari HPP. Semua biaya non operasional yang tidak berkaitan dengan proses produksi tidak masuk dalam HPP. Contoh biaya yang tidak dihitung di HPP adalah bunga atau belanja modal, biaya administrasi, biaya distribusi ke pelanggan, sewa kantor atau pabrik, biaya iklan, gaji karyawan di bagian manajemen, pajak, dan lain sebagainya. Selain itu, ada biaya lain yang tidak masuk dalam perhitungan HPP yaitu biaya produksi untuk produk yang tidak terjual hingga akhir periode pembukuan. Biaya ini bisa Anda cek dari berapa banyak persediaan barang di gudang di akhir periode pembukuan. Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan HPP Rumus untuk menghitung HPP adalah Biaya Pembelian Bersih + Persediaan Awal β Persediaan Akhir = HPP Namun, sebelum menghitung HPP ada beberapa tahap yang harus dilalui, yaitu 1. Hitung Penjualan Bersih Langkah pertama sebelum menggunakan rumus HPP adalah hitung penjualan bersih terlebih dahulu. Cara hitung penjualan bersih bisa dengan rumus berikut Total Pendapatan β Retur Penjualan + Diskon Penjualan = Penjualan Bersih 2. Hitung Pembelian Bersih Selanjutnya, setelah mengetahui Biaya Penjualan Bersih Anda harus menghitung Pembelian Bersih. Gunakan rumus berikut ini untuk menghitung Pembelian Bersih Pembelian Kotor + Ongkos Angkut Pembelian β Retur Pembelian + Diskon Pembelian = Pembelian Bersih 3. Hitung Persediaan Barang Setelah mendapat hasil perhitungan Pembelian Bersih, langkah selanjutnya adalah menghitung Persediaan Barang. Cara menghitung persediaan barang bisa menggunakan rumus berikut ini Persediaan Awal + Pembelian Bersih = Persediaan Barang 4. Hitung HPP Setelah menghitung semua komponen biaya di atas, langkah selanjutnya adalah menghitung Harga Pokok Penjualan. Menghitung HPP bisa dengan rumus berikut ini Harga Pokok Penjualan = Persediaan Barang β Persediaan Akhir atau HPP = Biaya Persediaan Awal + Pembelian Bersih β Persediaan Akhir Contoh Cara Menghitung HPP Toko kue Susi pada tahun 2021 memiliki data keuangan operasional sebagai berikut Persediaan awal Rp Persediaan akhir Rp Pembelian Kotor Rp Ongkos pembelian Rp Retur Pembelian Rp Diskon Pembelian Rp Contoh Cara Menghitung Rumus HPP 1. Hitung Pembelian Bersih + β + = β Pembelian bersih toko Kue Susi sebesar Rp 2. Persediaan Barang + = Rp Persediaan barang toko Kue Susi sebesar Rp 3. Harga Pokok Penjualan Rp β Rp = Rp Harga Pokok Penjualan HPP Toko Kue Susi di tahun 2021 sebesar Rp Perbedaan HPP dengan Harga Jual HPP atau Harga Pokok Penjualan adalah jumlah pengeluaran dan beban secara langsung atau tidak langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang dijual ke konsumen. Sedangkan harga jual adalah harga yang dibebankan ke konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa yang dijual perusahaan. Perbedaan HPP dan harga jual adalah HPP hanya mengandung komponen pengeluaran untuk produksi barang atau jasa yang dijual Harga Jual sudah termasuk biaya produksi, operasional atau non produksi, laba perusahaan, dan lainnya. Jadi kesimpulannya, harga jual bisa lebih tinggi dibanding HPP karena semua beban yang tidak dihitung di HPP dibebankan ke harga jual untuk konsumen. Dari harga jual, perusahaan bisa membiayai semua pengeluaran baik yang terkait produksi maupun non produksi. Itulah pengertian HPP dan cara menghitungnya. Dengan mengetahui cara menghitung HPP akan memudahkan Anda untuk menentukan harga jual dan kondisi keuangan perusahaan. Untuk Anda yang ingin mulai berbisnis, sangat penting untuk memahami HPP dan cara menghitungnya.
Masuk di dunia bisnis pasti sudah tidak asing dengan istilah harga pokok penjualan. Bagi seorang yang bekerja di bidang akuntansi ataupun semacamnya, istilah tersebut sudah akrab. Istilah tersebut mempunyai peran yang penting dalam hal dunia bisnis. Tetapi tidak sedikit orang masih banyak yang mengartikan HPP ini dengan istilah bisnis lainnya. Pasalnya hal tersebut sering disama artikan dengan harga jual, walaupun berhubungan dengan kegiatan output pada bisnis dan saling berkalitan, tetapi kedua istilah tersebut memiliki definisi dan cara hitung yang berbeda. Bisa jadi nanti akan mengacaukan kegiatan bisnis jika kedua istilah harga pokok penjualan dan harga penjualan memiliki arti yang sama. Agar bisnis Anda bisa berkembang dan mendapatkan evaluasi dalam perkembangannya, memahami tentang HPP dan bagaimana cara perhitungannya mari kita ulas pembahasan di bawah ini. Pengertian Harga Pokok Penjualan HPP atau harga pokok penjualan adalah pondasi dalam mencari laba saat berbisnis. Jika tidak mengetahui HPP dan cara perhitungannya bukan berarti bisnis akan berjalan seperti biasa tanpa mengetahui keuntungan yang didapatkan. Karena itu HPP wajib sekali dipahami oleh pelaku bisnis ataupun karyawan pada bidang akuntansi di sebuah perusahaan. Umumnya harga pokok penjualan adalah jumlah keseluruhan dari biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan agar bisa memproduksi barang ataupun jasa yang dipasarkan. βHarga pokok penjualan ialah keseluruhan biaya proses yang dikeluarkan perusahaan dalam menghasilan ataupun memperoleh barang atau jasa yang akan dijual ke pelangan pada periode tertentuβ. Perlu diperhatikan beberapa aspeknya seperti tenaga kerja, bahan baku, dan biaya overhead jadi dasar bisnis dalam menghitung jumlah HPP yang dibutuhkan. Selain itu HPP juga bisa dikenal dengan cost of goods sold COGS. Pada dunia bisnis, perusahaan wajib mengetahui dan bisa menghitung jumlah HPP yang dibutuhkan untuk produksi barang ataupun jasa. Jika tidak mengetahui jumlah HPPnya, perusahaan akan mengalami kesulitan untuk menentukan harga jual ke kosnumen. Jadinya laba yang didapatkan tidak bisa diketahui. Dengan HPP yang tidak ada, pembisnis akan mengalami kesulitan pada saat evaluasi kinerja perusahaan. Bagian mana yang paling banyak menghabiskan biaya produksi dan memerlukan evaluasi ulang. Oleh karena itu HPP perlu Anda pahami dan dihitung keseluruhannya. Perbedaan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Seperti yang sudah kita bahas diatas, tidak sedikit orang yang masih bingung dan menyamakan antara harga pokok penjualan dengan harga jual. Aslinya kedua istilah tersebut memiliki arti dan juga cara perhitungan yang berbeda, walaupun keduanya saling berkaitan. HPP adalah semua biaya langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk bisa menghasilkan produk ataupun jasa yang ditawarkan ke konsumen. Sedangkan harga jual adalah besarnya harga ataupun tarif yang dibebankan perusahaan untuk konsumen. Maksudnya, harga jual menjadi harga akhir yang ditentukan perusahaan pada saat produk ataupun jasa yang akan dijual ke pasaran. Dalam penentuan harga jual tersebut, sangat perlu diperhatikan juga jumlah HPP yang akan dibutuhkan untuk memproduksi barang ataupun jasa yang akan dipasarkan. Cara perhitungan harga jual juga bisa dilakukan dengan menjumlahkan biaya produksi dan non produksi serta jumlah keuntungan yang diinginkan. Contoh rumus menghitung harga jual yaitu Harga Produksi + Harga Non Produksi + Keuntungan yang Diharapkan = Harga Jual Pada proses menentukan harga jual dapat dilakukan dengan dua metode yaitu; Metode Cost Plus Pricing Harga jual dapat dihitung dengan menjumlahkan seluruh biaya dengan presentase keuntungan atau margin yang diinginkan Metode Mark Up Cara perhitungan sederhana dengan menjumlahkan keuntungan yang diinginkan dengan harga beli produk. Karena dengan itu perusahaan bisa langsung mengetahui berapa presentase laba yang didapatkan untuk penjualan. Tujuan Menghitung Harga Pokok Penjualan HPP menjadi peranan penting bagi sebuah bisnis, dengan menghitung HPP tentu kita memiliki tujuan yang dapat kita gunakan. 1. Perusahaan dapat mengetahui jumlah biaya yang dikeluarkan saat memproduksi barang ataupun jasa 2. Menjadi salah satu aspek penting dalam penyusunan laporan laba rugi perusahaan. 3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual produk atau jasa yang akan dijual. 4. Perusahaan dapat mengetahui berapa keuntungan yang didapatkan dari setiap penualan produk atau jasa. 5. Berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam melakukan evaluasi kinerja perusahaan. Dengan mengetahui jumlah HPP perusahaan bisa menentukan apakah nilai tersebut realistis atau tidak dan bisa melakukan perbaikan bagi komponen yang kurang efektif. Baca Juga Pembahasan Harga Pokok Produksi dan Cara Menghitungnya Tahapan Pehitungan HPP di Perusahaan Manufaktur Mungkin sudah kita ketahui bahwa perhitungan HPP perusahaan dagang dan jasa, tetapi pada perusahaan manufaktur ada sedikit perbedaan dalam perhitungan HPP yang dimiliki. Karena perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang dapat memproduksi barangnya sendiri tanpa harus mendapatkan dari pihak lain. Jadi perushaan manufaktur dapat menentukan sendiri tarif atau harga dasar penjualannya. Menghitung HPP perusahaan menufaktur ada beberapa tahapan yang berbeda dibanding perusahaan dagang atau jasa. Jelasnya cara menghitung HPP pada perusahaan manufaktur, berikut ini penjelasannya Bahan Pokok Produksi yang Digunakan Sebelum bisa memproduksi dan menghasilkan barang dagangan, perusahaan manufaktur tentu akan membutuhkan bahan dasar pembuatannya terlebih dahulu. Mengetahui bahan pokok yang digunakan menjadi dasar perusahaan manufaktur untuk bisa mengetahui HPP yang dimilikinya. Perusahaan manufaktur harus mengetahui jumlah barang baku yang perlu digunakan untuk menghasilkan produk yang dipasarkannya. Tidak hanya yang harus dibeli, bahan baku yang masih menjadi stok juga harus diketahui jumlahnya agar mendapatkan penghitungan HPP yang akurat. Setelah mengetahui berapa banyak bahan baku yang masih tersedia, perusahaan dapat menentukan jumlah saldo awal yang harus disiapkan untuk membeli sisa bahan pokok yang dibutuhkan. Untuk bisa menghitung jumlah bahan baku yang akan dipakai, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Bahan Pokok Terpakai = Saldo Awal Bahan Pokok + Biaya Pembelian Bahan Pokok β Saldo Akhir Setelah Pembelian Bahan Pokok Biaya Produksi Tambahan atau Operasional Agar bisa mengolah bahan pokok menjadi produk yang dijual, maka perusahaan harus bisa menyiapkan tenaga kerja, serta biaya overhead. Biaya overhead yang dimaksud seperti kebutuhan listrik, maintenance, perbaikan mesin, dan lain sebagainya. Kebutuhan akan biaya tenaga kerja dan overhead tersebut termasuk dalam kelompok biaya produksi tambahan atau operasional. Tentunya, agar dapat diketahui jumlah biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dagangan, perusahaan harus bisa menghitung seluruh biaya produksi diluar bahan baku secara akurat. Barulah dengan begitu HPPnya dapat diketahui jumlahnya. Total Biaya Produksi yang Diperlukan Total biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan mulai dari membeli bahan pokok hingga mengolahnya menjadi produk yang siap dipasarkan. Berikut rumus untuk bisa mendapatkan total biaya produksi Bahan Baku dari Periode Lalu + Biaya Pembelian Bahan Baku Baru dan Biaya Operasional β Produk yang Tidak Terjual di Akhir Periode Harga Pokok Penjualannya Tahapan yang terakhir adalah menentukan HPP atau harga pokok penjualannya. Cara menghitungnya adalah dengan menjumlahkan produk jadi sisa periode sebelumnya dengan biaya produksi periode berlangsung, lalu dikurangi dengan produk yang tidak terjual di akhir periode berjalan. Berikut adalah rumus penghitungan HPP dari perusahaan manufaktur HPP = Jumlah Awal Produk Jadi + Produksi Periode Berjalan yang Telah Selesai β Jumlah Barang yang Tersisa di Akhir Periode Berjalan Kesimpulan Jadi untuk memahami cara menghitung harga pokok produksi adalah dasar untuk bisa mendapatkan keuntungan yang realistis di dunia bisnis. Dengan mengetahui jumlah HPP tersebut pebisnis dapat melakukan evaluasi perusahaan agar bisa berjalan dengan lebih optimal. Oleh sebab itu, pastikan untuk mengerti cara mengitung HPP agar bisnis yang dijalankan dapat menghasilkan untung yang maksimal. Walaupun terlihat sederhana, untuk menghitung HPP dan harga jual dengan cara manual akan sangat memusingkan. Solusinya adalah dengen menggunakan software akuntansi modern seperti MASERP. MASERP menjadi software akuntansi yang bisa Anda andalkan, dapat digunakan secara online dengan mudah dari berbagai device dan sudah terintegrasi. Software akuntansi ini dapat mempermudah dalam mengelola keuangan bisnis dan tersedianya berbagai fitur seperti laporan keuangan, persediaan barang, pajak, rekonsiliasi transaksi, termasuk pula pencatatan faktur pembelian dan pembayaran. Baca Juga Laporan Harga Pokok Produksi Beserta Cara Hitungnya
Cara Menghitung HPP Perusahaan Jasa Cost of Revenue Bagaimana cara menentukan atau menghitung harga pokok HPP perusahaan jasa atau yang dikenal dengan istilah cost of revenue? Temukan jawabannya di sini! Perusahaan jasa merupakan badan usaha yang di dalam aktivitas bisnisnya menjual jasa sebagai ganti produk dalam perusahaan manufaktur dan dagang. Tipikal jasa yang ditawarkan oleh perusahaan jasa mencakup jasa seperti profesi akuntansi, konsultan, pengiriman paket, dan masih banyak lagi. Nah, mungkin Anda punya pertanyaan, apakah perusahaan jasa juga memiliki harga pokok penjualan HPP? Sayangnya, istilah HPP atau COGS tidak dikenal dalam pelaporan keuangan perusahaan jasa. Pada perusahaan jasa, harga pokok disebut dengan istilah cost of revenue COR. Mengapa perusahaan jasa tidak ada harga pokok penjualan? Alasannya karena perusahaan jasa tidak menjual produk sehingga tidak memiliki stok atau persediaan barang. Di artikel ini, Anda akan memahami lebih lanjut apa yang membedakan perhitungan Harga Pokok Penjualan HPP perusahaan jasa dengan perusahaan lain seperti dagang atau manufaktur? Apa itu Harga Pokok Jasa Cost of Revenue? Yang dimaksud dengan harga pokok jasa atau lebih dikenal dengan istilah cost of revenue COR adalah total biaya yang timbul dari proses pelayanan atas jasa yang diberikan kepada konsumen. Informasi ini akan muncul di dalam laporan keuangan perusahaan jasa, khususnya laporan laba rugi. Pos-pos tersebut disusun sebagai sebuah representasi dari biaya langsung yang terkait dengan produk atau jasa yang perusahaan sediakan. Baca juga 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Ini Tahapannya! Komponen β Komponen HPP Cost of Revenue Perusahaan Jasa Komponen-kompenen yang termasuk dalam HPP atau cost of revenue perusahaan jasa adalah sebagai berikut 1. Biaya Bahan Baku Perusahaan jasa biasanya tidak mengenal komponen ini. Namun beda halnya jika Anda menjalankan perusahaan berbasis βprodukβ. 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung BTKL Biaya tenaga kerja langsung harus dimasukkan ke dalam komponen HPP perusahaan jasa. Contoh dari biaya ini adalah ketika Anda mempekerjakan pekerja lepas freelancer dalam suatu proyek khusus. Upah yang dibayarkan pada jenis pekerja tersebut masuk ke dalam biaya tenaga kerja langsung. Baca juga Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan HPP Perusahaan Manufaktur 3. Biaya Pengiriman Sebagai contoh jika Anda menjalankan bisnis Kantor Akuntan Publik KAP dan ada keperluan mengirimkan beberapa dokumen penting ke klien. Biaya pengiriman dokumen tersebut masuk ke komponen cost of revenue. Atau biaya transportasi seperti bensin juga bisa masuk ke komponen biaya ini. 4. Komisi Penjualan atau Biaya Marketing Segala biaya yang berkaitan dengan pemasaran jasa bisnis Anda masuk ke komponen komisi penjualan atau biaya marketing. Salah satu contoh konkritnya adalah biaya iklan. Atau persentase pembagian upah kepada karyawan pemasaran yang bertugas mempromosikan bisnis jasa Anda ke khalayak umum juga masuk ke dalam jenis biaya ini. Komponen yang Tidak Termasuk dalam HPP /COR Cost of Revenue Perusahaan Jasa Berikut adalah komponen yang tidak termasuk dalam HPP atau cost of revenue perusahaan jasa 1. Biaya Gaji Karyawan Tetap Jenis biaya ini jelas tidak secara langsung terikat dengan pendapatan Anda. Hal ini karena setiap bulan Anda pasti menggaji karyawan tetap dengan nominal yang sama dan sudah ditentukan ketika mengadakan kontrak kerja, walaupun perusahaan Anda sedang mengalami keuntungan atau pun kerugian. 2. Biaya Sewa Biaya ini juga sama dengan biaya gaji karyawan tetap. Biaya ini cenderung akan selalu dibebankan tiap bulan dengan nominal yang sama. 3. Biaya Utilitas Contoh dari jenis biaya ini adalah biaya listrik, air, telepon, dan lain sebagainya. Prinsipnya sama, walaupun tingkat penjualan perusahaan Anda sedang naik atau turun, jenis biaya ini akan tetap muncul selama perusahaan Anda masih beroperasi. Ketika Anda sudah mendeterminasi atau mengategorikan biaya-biaya yang termasuk dalam komponen harga pokok jasa, maka selanjutnya Anda bisa menghitung HPP perusahaan dan biaya per unit. Sebagai contoh, Anda menjalankan sebuah bisnis pengolahan kayu. Rincian harga pokok bisnis Anda adalah 1. Biaya Tenaga Kerja Langsung Untuk pengerjaan satu proyek khusus yang dikelola perusahaan Anda, dibutuhkan 6 karyawan yang mengerjakan proyek Anda. Anda membayar Rp per jam tiap satu karyawan. 2. Biaya Transportasi Anda memiliki aset tetap berupa truk untuk mengangkut kayu pesanan klien. Kebetulan dalam proyek khusus ini, dibutuhkan dua truk dan jarak dari site perusahaan Anda ke tempat klien pulang pergi sejauh 250 km. Karena dibutuhkan dua truk, maka total jaraknya adalah 250 km x 2 = 500 km. Anda membebankan biaya sejumlah Rp untuk jarak 500 km tersebut. 3. Biaya Marketing Sebut saja Anda mengeluarkan biaya untuk menggaji karyawan marketing Anda sejumlah 20% dari total nilai proyek khusus Anda. Cara menghitung HPP perusahaan jasa dan rangkuman penghitungan cost of revenue per unitnya adalah Total nilai proyek 12 jam pengerjaan dalam 1 hari = = Rp per jam. BTKL = Rp x 6 pegawai / 12 jam = R per jam. Biaya Transportasi = Rp / 12 jam = Rp per jam. Biaya Marketing = 20% x Rp = R / 12 jam = Rp per jam. Total biaya COR per unit = Rp + Rp + Rp = Rp per jam. Total laba kotor = Rp β Rp = Rp per jam Perhitungan HPP Perusahaan Jasa Jadi Lebih Mudah dengan Aplikasi Keuangan Jurnal! Mekari Jurnal bisa menjadi solusi instrumen untuk menghitung harga pokok penjualan HPP berbagai jenis perusahaan termasuk yang bergerak di bidang jasa. Jurnal adalah software akuntansi online yang memiliki banyak fitur-fitur pelaporan keuangan salah satunya menghitung cost of revenue COR ataupun cost of good sold COGS dalam laporan laba rugi bisnis Anda dengan mudah. Anda bisa mencoba Jurnal GRATIS melalui free trial selama 14 hari. Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Itulah penjelasan tentang cara menghitung harga pokok jasa HPP atau yang dikenal dengan istilah cost of revenue COR pada perusahaan jasa. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Jurnal untuk informasi lainnya tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.
Terlepas dari apakah bisnis Anda berupa dagang atau jasa, menghitung Harga Pokok Penjualan HPP merupakan hal terpenting dalam setiap bisnis. Pasalnya, melalui perhitungan HPP inilah Anda dapat menentukan harga jual untuk mendapatkan perhitungan laba sesuai yang diinginkan. Menurut prinsip akuntansi Indonesia, pengertian harga pokok penjualan adalah jumlah pengeluaran dan beban yang diperkenankan, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk menghasilkan barang atau jasa. Dalam hal ini, kondisi dan tempat di mana barang itu dapat dijual atau digunakan juga perlu menjadi pertimbangan. Baik perusahaan dagang dan jasa sama-sama harus mengetahui cara menghitung HPP secara tepat. Source Unsplash Manfaat Adanya Perhitungan HPP Penghitungan harga pokok penjualan merupakan perbandingan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang yang dijual dengan hasil dari barang-barang yang dijual, termasuk nilai-nilai dan harga jual. Oleh karena itu, manfaat adanya perhitungan HPP tidak lain adalah dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan harga jual untuk mendapatkan laba sesuai yang diinginkan. Selain itu, informasi HPP ini juga dapat digunakan untuk memantau budget yang dianggarkan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Hal ini tentu akan memudahkan dalam menentukan dan mengawasi keuangan. Dengan melakukan perhitungan Harga Pokok Penjualan, seorang pengusaha juga dapat mengetahui pesanan mana yang menghasilkan laba atau sebaliknya. Dengan demikian, perhitungan HPP juga dapat dimanfaatkan untuk menentukan besarnya target yang akan dicapai. Cara Mengitung HPP Bisnis Dagang Cara menghitung harga pokok penjualan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, sebab terdapat beberapa komponen yang harus Anda perhatikan terlebih dulu. Dalam menghitung HPP perusahaan dagang, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah persediaan barang pada awal dan akhir periode. Nah, hal ini bisa dilihat melalui neraca saldo periode berjalan/neraca awal perusahaan/neraca tahun sebelumnya dan data penyesuaian perusahaan pada akhir periode. Pastikan juga bahwa Anda telah menghitung seluruh pembelian barang dagang yang dilakukan perusahaan, baik pembelian barang secara tunai maupun secara kredit, ditambah dengan biaya angkut pembelian dikurangi potongan pembelian dan retur pembelian yang terjadi. Dengan demikian, untuk mendapatkan harga penjualan pokok dalam perusahaan dagang dapat menggunakan tahapan penghitungan berikut 1. Menghitung Penjualan BersihPenjualan bersih didapat dari penjualan dikurangi dengan hasil penjumlahan retur penjualan dan potongan penjualan. Apabila dirumuskan, maka akan menjadi Penjualan Bersih = Penjualan β Retur Penjualan + Potongan Penjualan 2. Menghitung Pembelian BersihSetelah menghitung penjualan bersih, Anda juga wajib untuk menghitung pembelian bersih dengan rumusan sebagai berikut Pembelian Bersih = Pembelian + Ongkos Angkut Pembelian β Retur Pembelian + Potongan Pembelian 3. Menghitung Persediaan Barang Untuk mengetahui jumlah persediaan barang yang dimiliki, Anda dapat menghitungnya dengan cara menjumlahkan Persediaan Awal + Pembelian Bersih. 4. Menghitung HPP Bisnis Dagang Setelah semua perhitungan selesai dilakukan, barulah Anda dapat menghitung Harga Pokok Penjualan Bisnis Dagang, yaitu Persediaan Barang β Persediaan Akhir Cara Menghitung HPP Bisnis Jasa Pada dasarnya, tidak semua bisnis jasa membutuhan HPP sebab mereka tidak memiliki persediaan barang. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan ada beberapa bisnis jasa yang memiliki persediaan. Misalnya, klinik yang menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat. Tentu saja mereka menjual jasa perawatan kesehatan, namun pada kenyataannya juga menjual obat sehingga dapat dipastikan terdapat persediaannya. Demikian pula pada bisnis jasa reparasi alat-alat elektronik yang pada kenyataannya juga memiliki persediaan suku cadang. Perhitungan HPP bisnis jasa sebetulnya tidak jauh berbeda dengan bisnis dagang. Hanya saja, pada perusahaan jasa, tidak terdapat HPP dalam laporan laba rugi. Hal ini tentu berbeda dari perusahaan dagang yang pada laporan laba ruginya terdapat HPP, baik dalam persediaan perpetual maupun periodik. Dalam membuat HPP bisnis jasa, Anda harus memiliki data persediaan awal, pembelian, dan beban angkut pembelian. Ingin lebih praktis dan mudah dalam mengelola keuangan bisnis dagang ataupun jasa? Pastikan Anda telah mencoba menggunakan software akuntansi terbaik dari Sleekr Accounting. Dengan software ini Anda dapat membuat penawaran hingga invoice sesuai Sales Order yang disepakati pelanggan. Melalui fitur pemantauan Account Receivables, Anda juga dapat mengetahui invoice mana yang jatuh tempo dan perlu di-follow up. Menariknya lagi, Sleekr Accounting juga memungkinkan Anda mengelola beberapa gudang sekaligus, transfer barang antar gudang, hingga stock-opname. Adanya dasbor dan laporan keuangan Anda dapat memiliki kendali penuh atas bisnis yang dijalankan. Bahkan, profit margin hingga jumlah piutang A/R tersedia secara real time dan dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Tertarik untuk menggunakan layanan Mekari Jurnal? Cari tahu bagaimana Mekari Jurnal dapat membantu Anda di sini. Cukup dengan menyediakan biaya sebesar saja per bulan Anda dapat lebih menghemat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan akuntansi binis. Selamat mencoba!
harga pokok penjualan perusahaan jasa